22 April 2009

Raden Adjeng Kartini; Sosok Suri Tauladan Kaum Wanita

Siapa sih perempuan Indonesia yang tidak mengenal pejuang wanita yang luar biasa ini; Ibu Kita Kartini. Sosok wanita jawa yang luar biasa dalam kadar keintektualannya dan mampu menggugah semangat wanita Indonesia bangkit dari keterbelakangan dan kungkungan budaya, pendidikan dan diskriminasi kaum laki-laki yang patronialistik.

Biografi

Raden Adjeng Kartini adalah seseorang dari kalangan priyayi atau kelas bangsawan Jawa, putri Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat, bupati Jepara. Ia adalah putri dari istri pertama, tetapi bukan istri utama. Ibunya bernama M.A. Ngasirah, putri dari Nyai Hajah Siti Aminah dan Kyai Haji Madirono, seorang guru agama di Telukawur, Jepara.

Ayah Kartini pada mulanya adalah seorang wedana di Mayong. Peraturan kolonial waktu itu mengharuskan seorang Bupati beristerikan seorang bangsawan. Karena M.A. Ngasirah bukanlah bangsawan tinggi, maka ayahnya menikah lagi dengan Raden Adjeng Woerjan (Moerjam), keturunan langsung Raja Madura. Setelah perkawinan itu, maka ayah Kartini diangkat menjadi bupati di Jepara menggantikan kedudukan ayah kandung R.A. Woerjan, R.A.A. Tjitrowikromo.

Kartini adalah anak ke-5 dari 11 bersaudara kandung dan tiri. Dari kesemua saudara sekandung, Kartini adalah anak perempuan tertua. Kakeknya, Pangeran Ario Tjondronegoro IV, diangkat bupati dalam usia 25 tahun. Kakak Kartini, Sosrokartono, adalah seorang yang pintar dalam bidang bahasa. Sampai usia 12 tahun, Kartini diperbolehkan bersekolah di ELS (Europese Lagere School). Di sini antara lain Kartini belajar Bahasa Belanda. Tetapi setelah usia 12 tahun, ia harus tinggal di rumah karena sudah bisa dipingit.

Karena Kartini bisa berbahasa Belanda, maka di rumah ia mulai belajar sendiri dan menulis surat kepada teman-teman korespondensi dari Belanda. Salah satunya adalah Rosa Abendanon yang banyak mendukungnya. Dari buku-buku, koran, dan majalah Eropa, Kartini tertarik pada kemajuan berpikir perempuan Eropa. Timbul keinginannya untuk memajukan perempuan pribumi, dimana kondisi sosial saat itu perempuan pribumi berada pada status sosial yang rendah.

Kartini banyak membaca surat kabar Semarang De Locomotief yang diasuh Pieter Brooshooft, ia juga menerima leestrommel (paket majalah yang diedarkan toko buku kepada langganan). Di antaranya terdapat majalah kebudayaan dan ilmu pengetahuan yang cukup berat, juga ada majalah wanita Belanda De Hollandsche Lelie. Kartini pun kemudian beberapa kali mengirimkan tulisannya dan dimuat di De Hollandsche Lelie. Dari surat-suratnya tampak Kartini membaca apa saja dengan penuh perhatian, sambil membuat catatan-catatan. Kadang-kadang Kartini menyebut salah satu karangan atau mengutip beberapa kalimat. Perhatiannya tidak hanya semata-mata soal emansipasi wanita, tapi juga masalah sosial umum. Kartini melihat perjuangan wanita agar memperoleh kebebasan, otonomi dan persamaan hukum sebagai bagian dari gerakan yang lebih luas.

Di antara buku yang dibaca Kartini sebelum berumur 20, terdapat judul Max Havelaar dan Surat-Surat Cinta karya Multatuli, yang pada November 1901 sudah dibacanya dua kali. Lalu De Stille Kraacht (Kekuatan Gaib) karya Louis Coperus. Kemudian karya Van Eeden yang bermutu tinggi, karya Augusta de Witt yang sedang-sedang saja, roman-feminis karya Nyonya Goekoop de-Jong Van Beek dan sebuah roman anti-perang karangan Berta Von Suttner, Die Waffen Nieder (Letakkan Senjata). Semuanya berbahasa Belanda.

Oleh orangtuanya, Kartini disuruh menikah dengan bupati Rembang, K.R.M. Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat, yang sudah pernah memiliki tiga istri. Kartini menikah pada tanggal 12 November 1903. Suaminya mengerti keinginan Kartini dan Kartini diberi kebebasan dan didukung mendirikan sekolah wanita di sebelah timur pintu gerbang kompleks kantor kabupaten Rembang, atau di sebuah bangunan yang kini digunakan sebagai Gedung Pramuka. Anak pertama dan sekaligus terakhirnya, RM Soesalit, lahir pada tanggal 13 Sepetember 1904. Beberapa hari kemudian, 17 September 1904, Kartini meninggal pada usia 25 tahun. Kartini dimakamkan di Desa Bulu, Kecamatan Bulu, Rembang.

Berkat kegigihannya Kartini, kemudian didirikan Sekolah Wanita oleh Yayasan Kartini di Semarang pada 1912, dan kemudian di Surabaya, Yogyakarta, Malang, Madiun, Cirebon dan daerah lainnya. Nama sekolah tersebut adalah "Sekolah Kartini". Yayasan Kartini ini didirikan oleh keluarga Van Deventer, seorang tokoh Politik Etis.

Presiden Soekarno mengeluarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia No.108 Tahun 1964, tanggal 2 Mei 1964, yang menetapkan Kartini sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional sekaligus menetapkan hari lahir Kartini, tanggal 21 April, untuk diperingati setiap tahun sebagai hari besar yang kemudian dikenal sebagai Hari Kartini.

Pemikiran

Pada surat-surat Kartini tertulis pemikiran-pemikirannya tentang kondisi sosial saat itu, terutama tentang kondisi perempuan pribumi. Sebagian besar surat-suratnya berisi keluhan dan gugatan khususnya menyangkut budaya di Jawa yang dipandang sebagai penghambat kemajuan perempuan. Dia ingin wanita memiliki kebebasan menuntut ilmu dan belajar. Kartini menulis ide dan cita-citanya, seperti tertulis: Zelf-ontwikkeling dan Zelf-onderricht, Zelf- vertrouwen dan Zelf-werkzaamheid dan juga Solidariteit. Semua itu atas dasar Religieusiteit, Wijsheid en Schoonheid (yaitu Ketuhanan, Kebijaksanaan dan Keindahan), ditambah dengan Humanitarianisme (peri kemanusiaan) dan Nasionalisme (cinta tanah air).

Surat-surat Kartini juga berisi harapannya untuk memperoleh pertolongan dari luar. Pada perkenalan dengan Estelle "Stella" Zeehandelaar, Kartini mengungkap keinginan untuk menjadi seperti kaum muda Eropa. Ia menggambarkan penderitaan perempuan Jawa akibat kungkungan adat, yaitu tidak bisa bebas duduk di bangku sekolah, harus dipingit, dinikahkan dengan laki-laki yang tak dikenal, dan harus bersedia dimadu.

Pandangan-pandangan kritis lain yang diungkapkan Kartini dalam surat-suratnya adalah kritik terhadap agamanya. Ia mempertanyakan mengapa kitab suci harus dilafalkan dan dihafalkan tanpa diwajibkan untuk dipahami. Ia mengungkapkan tentang pandangan bahwa dunia akan lebih damai jika tidak ada agama yang sering menjadi alasan manusia untuk berselisih, terpisah, dan saling menyakiti. "...Agama harus menjaga kita daripada berbuat dosa, tetapi berapa banyaknya dosa diperbuat orang atas nama agama itu..." Kartini mempertanyakan tentang agama yang dijadikan pembenaran bagi kaum laki-laki untuk berpoligami. Bagi Kartini, lengkap sudah penderitaan perempuan Jawa yang dunianya hanya sebatas tembok rumah.

Surat-surat Kartini banyak mengungkap tentang kendala-kendala yang harus dihadapi ketika bercita-cita menjadi perempuan Jawa yang lebih maju. Meski memiliki seorang ayah yang tergolong maju karena telah menyekolahkan anak-anak perempuannya meski hanya sampai umur 12 tahun, tetap saja pintu untuk ke sana tertutup. Kartini sangat mencintai sang ayah, namun ternyata cinta kasih terhadap sang ayah tersebut juga pada akhirnya menjadi kendala besar dalam mewujudkan cita-cita. Sang ayah dalam surat juga diungkapkan begitu mengasihi Kartini. Ia disebutkan akhirnya mengizinkan Kartini untuk belajar menjadi guru di Betawi, meski sebelumnya tak mengizinkan Kartini untuk melanjutkan studi ke Belanda ataupun untuk masuk sekolah kedokteran di Betawi.

Keinginan Kartini untuk melanjutkan studi, terutama ke Eropa, memang terungkap dalam surat-suratnya. Beberapa sahabat penanya mendukung dan berupaya mewujudkan keinginan Kartini tersebut. Ketika akhirnya Kartini membatalkan keinginan yang hampir terwujud tersebut, terungkap adanya kekecewaan dari sahabat-sahabat penanya. Niat dan rencana untuk belajar ke Belanda tersebut akhirnya beralih ke Betawi saja setelah dinasihati oleh Nyonya Abendanon bahwa itulah yang terbaik bagi Kartini dan adiknya Rukmini.

Pada pertengahan tahun 1903 saat berusia sekitar 24 tahun, niat untuk melanjutkan studi menjadi guru di Betawi pun pupus. Dalam sebuah surat kepada Nyonya Abendanon, Kartini mengungkap tidak berniat lagi karena ia sudah akan menikah. "...Singkat dan pendek saja, bahwa saya tiada hendak mempergunakan kesempatan itu lagi, karena saya sudah akan kawin..." Padahal saat itu pihak departemen pengajaran Belanda sudah membuka pintu kesempatan bagi Kartini dan Rukmini untuk belajar di Betawi.

Saat menjelang pernikahannya, terdapat perubahan penilaian Kartini soal adat Jawa. Ia menjadi lebih toleran. Ia menganggap pernikahan akan membawa keuntungan tersendiri dalam mewujudkan keinginan mendirikan sekolah bagi para perempuan bumiputra kala itu. Dalam surat-suratnya, Kartini menyebutkan bahwa sang suami tidak hanya mendukung keinginannya untuk mengembangkan ukiran Jepara dan sekolah bagi perempuan Bumiputra saja, tetapi juga disebutkan agar Kartini dapat menulis sebuah buku.

Internalisasi Agama Islam

Kartini memang bukan orang yang mempunyai pemahaman mendalam tentang agama meskipun keluarganya memberikan pendidikan agama terhadap Kartini. Sejak masa kanak-kanak, Kartini diberikan pelajaran membaca Al-Quran. Dalam berbagai pelajaran yang diberikan keluarganya, (seperti menyulam, menjahit, dll) hal yang tidak disukainya adalah pelajaran membaca Al-Quran. Bahkan ibunya pernah memarahi Kartini karena ia tidak mau mengikuti pelajaran itu. Penyebab Kartini tidak menyukai pelajaran membaca Al-Quran adalah ketidakmampuan gurunya dalam menjawab pertanyaan murid-muridnya. Hal itulah yang menyebabkan Kartini berpendapat bahwa ia beragama Islam karena faktor keturunan seperti yang diceritakan kepada Stella dalam suratnya pada 6 November 1899; "sebenarnyalah saya beragama Islam karena nenek moyang saya beragama Islam. Bagaimana saya mencintai agama saya, kalau saya tidak mengenalnya? Tidak boleh mengenalnya? Al-Quran terlalu suci untuk diterjemahkan, dalam bahasa apapun juga. Disini tidak ada orang tahu bahasa Arab. Disini orang diajari membaca Qur’an tetapi tidak mengerti apa yang dibacanya. Saya menganggap hal itu pekerjaan gila; mengajar orang membaca tanpa mengajarkan makna yang dibacanya. Samalah halnya seperti engkau mengajar saya membaca buku bahasa Inggris dan saya harus hafal seluruhnya, tanpa kamu terangkan arti kata sepatah pun dalam buku itu kepada saya. Kalau saya mau mengenal dan memahami agama saya, maka saya harus pergi ke negeri Arab untuk mempelajari bahasanya di sana.


Dari kutipan kutipan di atas, sangat jelas bahwa Kartini terus terang mengaku bahwa ia beragama Islam dan tidak menutupi iman kepercayaannya, namun di lain pihak, hal tersebut menjadi salah satu faktor penyebab utama dangkalnya pemahaman Kartini tentang Islam yang nantinya membuat jarak antara ia dengan Islam sehingga seringkali ia mengambil sikap kritis terhadap agamanya itu.

Dalam sebuah buku kecil yang ditulis oleh Asma Karimah (2001), ia menulis tentang pertemuan Kartini dengan Kyai Haji Muhammad Sholeh bin Umar, seorang ulama besar dari Darat, Semarang.
Kyai Haji Sholeh Darat (demikian ia dikenal) sering memberikan pengajian di berbagai kabupaten di sepanjang pesisir utara. Pada suatu ketika, Kartini berkunjung ke rumah pamannya seorang bupati di Demak (Pangeran Ario Hadiningrat). Saat itu sedang berlangsung pengajian bulanan khusus untuk anggota keluarga. Kartini ikut mendengarkan pengajian tersebut bersama raden ayu yang lain dari balik hijab (tabir). Kartini tertarik dengan pengajian yang disampaikan oleh Kyai Haji Sholeh Darat yang saat itu membahas tentang tafsir Al-Quran Surah Al-Fatihah. Setelah selesai acara pengajian, Kartini mendesak pamannya agar bersedia menemaninya untuk menemui Kyai Sholeh Darat.

Saat itu Kartini bertanya kepada Kyai Sholeh Darat tentang hukum orang berilmu yang menyembunyikan ilmunya, lalu Kartini mencurahkan isi hatinya yang selama ini tidak pernah mengerti makna kandungan ayat-ayat Al-Quran. Setelah pertemuan tersebut, Kyai Sholeh Darat tergugah untuk menerjemahkan Al-Quran ke dalam bahasa Jawa. Pada hari pernikahan Kartini, Kyai Sholeh Darat menghadiahkan kepadanya terjemahan Al-Quran (Faizhur Rohman Fit Tafsiril Qur’an) jilid I yang terdiri dari 13 juz, mulai dari Surah Al-Fatihah sampai dengan Surah Ibrahim. Mulailah Kartini mempelajari Islam dalam arti yang sesungguhnya. Tapi sayang, tidak lama setelah itu, Kyai Sholeh Darat meninggal dunia sebelum menyelesaikan penerjemahan Al-Quran ke dalam bahasa Jawa.
Nama Kyai Sholeh Darat tidak pernah dituliskan secara eksplisit oleh Kartini dalam surat-suratnya, namun kegembiraan Kartini menerima terjemahan Al-Quran pernah ia tuliskan dalam suratnya kepada E.C. Abendanon pada 17 Agustus 1902. Saat itu Kartini hanya menulis ada orang tua yang memberikan terjemahan Al-Quran kepadanya.

"Wahai! Kegembiraan orang-orang tua mengenai kembalinya anak-anak yang tersesat kepada jalan yang benar demikian mengharukan. Seorang tua di sini, karena girangnya yang sungguh-sungguh tentang hal itu menyerahkan kepada kami naskah-naskah lama Jawa. Kebanyakan ditulis dengan huruf Arab. Sekarang kami hendak belajar lagi membaca dan menulis huruf Arab. Kamu barangkali tahu, bahwa buku-buku Jawa itu sukar sekali didapat, karena ditulis dengan tangan. Hanya beberapa buah saja yang dicetak".

Sebagai Catatan bahwa RA Kartini, KH Ahmad Dahlan (Pendiri Muhammadiyah) yang pernah sekamar dengan KH Hasyim Asy’ari (pendiri NU) ketika beguru kepada KH Sholeh Darat di Semarang. Berarti, Ahmad Dahlan, Hasyim Asy’ari, dan RA Kartini satu guru satu ilmu yaitu KH Sholeh Darat. Berarti gerakan Muhammadiyah, Nahdhatul Ulama dan Gerakan Feminis berasal dari satu guru. Sebagaimana gerakan Islam, Nasionalis, dan Komunis berasal dari satu guru yaitu HOS Tjokroaminoto.

Luar biasa, sosok Kartini yang menjadi seorang Ibu sekaligus pejuang ternyata juga disokong penuh oleh suaminya untuk berjuang terus dan memberikan bantuan tidak hanya materi tapi juga spirit power yang belum banyak dimiliki oleh kaum adam pada zaman itu.

19 April 2009

G-Spot & Kesehatan Reproduksi Wanita

Berdasarkan definisi dari Departemen Kesehatan, diketahui bahwa kesehatan reproduksi adalah keadaan sehat secara menyeluruh serta proses reproduksi. Dengan demikian kesehatan reproduksi bukan hanya kondisi bebas dari penyakit, melainkan bagaimana seseorang dapat memiliki kehidupan seksual yang aman dan memuaskan baik sebelum menikah maupun sesudah menikah.

Anatomi Alat Reproduksi Wanita
Alat reproduksi sendiri adalah bagian-bagian tubuh kita yang berfungsi dalam melanjutkan keturunan. Alat reproduksi wanita berbeda dengan alat reproduksi laki-laki. Di artikel ini kita akan lebih khusus membahas alat reproduksi wanita.

Alat reproduksi wanita terdiri dari dua bagian, yaitu bagian dalam dan luar. Bagian dalam memiliki fungsi sebagai berikut:

1. Bibir kemaluan (labia mayora), yaitu daerah yg berambut, berfungsi sebagai pelindung dan menjaga agar bagian dalam tetap lembab.

2. Bibir dalam kemaluan (labia minora), yaitu daerah yang tidak berambut dan memiliki jaringan serat sensorik yang luas yang sangat peka karena mengandung ujung syaraf.

3. Vagina, yaitu rongga penghubung antara alat reproduksi wanita bagian luar dan dalam.

Sementara itu alat reproduksi wanita bagian luar memiliki fungsi sebagai berikut:

1. Vagina bagian luar, yang merupakan jalan keluar bagi darah haid dan jalan keluar ketika bayi lahir (sifatnya sangat lentur sehinggga bayi dapat keluar melalui vagina).

2. Leher rahim (cervix), yang merupakan penghubung antara vagina dan rahim.

3. Rahim (uterus), tempat dimana sel telur yang sudah dibuahi tumbuh dalam rahim selama kehamilan. Bila telur tidak dibuahi, maka sel telur menempel ke dinding rahim. Selanjutnya dinding rahim menebal lalu luruh dan mengalir keluar dalam bentuk darah. Inilah yang disebut haid (menstruasi).

4. Saluran telur (tuba falopii), yaitu dua saluran yang terletak sebelah kanana dan kiri rahim yang berfungsi sebagai penghubung rongga rahim dan indung telur.

5. Dua buah indung telur ( ovarium), berfungsi memproduksi sel telur dan hormon peremputan yaitu estrogen dan progesterone. Atas pengaruh hormon, sebanyak satu sampai dua sel telur masak setiap bulan , lalu dilepaskan ke dinding rahim. Dinding rahim ini akan menebal, yang sebetulnya berguna sebagai tempat sel telur bersarang setelah dibuahi.

Nah… apakah tanda-tanda kematangan alat reproduksi wanita? Kematangan alat reproduksi wanita ditandai oleh terjadinya haid pertama, yaitu disebut menarche. Biasanya kita menyebut anak remaja wanita yang demikian sudah akil baligh, yang dimulai sekitar umur 8-12 tahun. Bila seorang wanita sudah mengalami menarche, itu artinya tubuhnya sudah menghasilkan sel telur yang bisa dibuahi sperma yang dihasilkan oleh tubuh laki-laki, dan dapat menyebabkan terjadinya kehamilan.

Letak G-Spot Wanita

Selain alat reproduksi tadi, Anda juga perlu mengenali satu area lagi yang sering disebut G-Spot. G-Spot (Grafenberg Spot) saat ini sering dibahas di berbagai media. Katanya, titik G-Spot ini adalah sebuah ruang sempit dibalik tulang pubis wanita ini yang apabila tersentuh akan memberikan sensasi yang luarbiasa.

Titik G-Spot dapat ditemukan dengan memasukkan jari-jari ke dalam Vagina dengan telapak tangan menghadap ke depan. Dengan menyentuh dan memainkan bagian ini dengan perlahan, dapat membuat pasangan wanita multiple orgasme. G Spot juga dapat terstimulasi dengan baik saat bercinta dengan posisi doggy style atau spooning.

Nah… Berbekal pengetahuan anatomi tubuh dan alat reproduksi, tentunya Anda kini dapat mempersiapkan diri untuk menikmati saat-saat indah bersama. Jangan takut untuk mencoba dan mengekplorasi tubuh pasangan, karena kreativitas memang merupakan elemen yang sangat penting untuk membina hubungan intim yang senantiasa penuh gairah.

Selamat Menikmati.... :-)

5 Tanda Memenangkan Hati Wanita Pujaan & Tanda Si " Dia Menolak Cinta Anda "

Menurut Aku,

Seseorang yang berhasil melewati kencan pertama tidak menutup kesempatan untuk melanjutkan kencan berikutnya. Kini Anda pun tak perlu lagi penasaran apakah pasangan menyukai kencan pertama bersama Anda. Berikut ini akan diulas lima tanda Anda berhasil memenangkan hatinya, seperti:


Dia mengingat segala sesuatu yang berhubungan dengan And
a

Secara diam-diam, pasangan Anda mulai menghapal biodata Anda. Bahkan dia juga mengetahui hobi dan makanan favorit yang paling Anda sukai. Semuanya itu dia ingat di luar kepala.

Dia tepat waktu

Kini Anda bisa tersenyum bahagia. Pasalnya, pada kencan kedua, ternyata pasangan datang tepat waktu dan tidak membuat Anda menunggu terlalu lama.

Dia terlihat sangat cantik

Ada banyak cara yang bisa dilakukan seorang wanita ketika sudah terpanah asmara. Dia akan tampil lebih cantik pada kencan kedua, dengan mengenakan busana yang serasi dengan tatanan rambutnya. Agar aroma tubuhnya lebih wangi, dia juga tidak lupa menyemprotkan parfum beraroma segar ke bagian penting tubuhnya, seperti di belakang telinga.

Dia selalu menatap kedua bola mata Anda

Pada kencan kali ini, pasangan merasa rugi bila tidak melihat kedua bola mata Anda. Bahkan selama kencan bersama Anda belum berakhir, dia selalu saja menatap mata Anda dan ada makna tersembunyi yang ingin dia katakan yaitu dia menyukai Anda.

Dia mau mendengarkan dan bercerita tentang pribadinya

Ini merupakan respons yang baik jika dia masih mau mendengarkan cerita Anda, terlebih jika dia juga mau membicarakan sedikit kehidupan pribadinya. Ini juga merupakan sebuah tanda bahwa dia sedikit berharap kepada Anda agar bisa menghiasi hari-harinya.

Inilah tanda-tanda wanita menolak cinta seorang pria.

Dia tidak tertawa dengan lelucon Anda

Anda mungkin sudah berusaha keras menghibur hati wanita yang Anda idamkan, tetapi Anda memang harus sadar diri bahwa usaha Anda tersebut tidak menuai hasil positif. Sang pujaan hati ternyata tidak merespons sikap Anda dengan melempar wajah cemberut.

Dia tidak menelepon Anda kembali

Pria yang sedang terpanah asmara memang ingin selalu bersama dengan wanita incarannya. Bahkan, dia pun setiap hari ingin menghubungi telepon genggamnya. Namun, Anda jangan terkejut jika ternyata sang doi tidak mau menjawab telepon Anda, sekalipun Anda melancarkan strategi lain seperti mengirimkan pesan pendek kepadanya.

Dia selalu menolak Anda ketika diajak berkencan

Anda akan berusaha keras agar sang idola mau diajak berkencan. Namun, wanita yang sudah terlanjur tidak mencintai Anda juga tidak kalah cerdik untuk melancarkan serangkaian alasan agar bisa membatalkan kencan bersama Anda.

Dia bersikap terbuka enggan menjalin asmara

Anda memang harus siap mental jika ternyata sang idola enggan menjalin asmara dengan Anda. Anda mungkin tidak bisa menerima kenyataan tersebut, tetapi Anda masih berkesempatan untuk menjalin hubungan dengan wanita lain.

18 April 2009

Tetap Sehat Walau Sibuk Bekerja

Kesibukan yang tinggi membuat orang lebih memilih segala sesuatu yang instan. Karena waktu yang terbatas mereka tidak sempat memikirkan makanan apa yang harus disantap dan berolahraga. Akibatnya banyak diantara mereka mengeluhkan kesehatan mereka.

Sebenarnya ada cara yang bisa anda ikuti agar tetap sehat walaupun sibuk bekerja.

1. Menjaga makanan adalah hal pertama yang bisa anda lakukan. Yaitu dengan memperhatikan komposisi menu sehat. Akan lebih abik lagi jika anda membawa bekal sendiri dari rumah, selain anda juga bisa mengontrol kandungan gizi apa saja yang anda santap, langkah ini juga berguna untuk lebih berhemat. Kurangi juga camilan dan perbanyak minum air putih.

2. Sesekali beranjaklah dari tempat duduk untuk sekedar melihat pemandangan diluar atau berkomunikasi dengan rekan kerja lain. Jangan hanya duduk saja didepan komputer dan jarang menggerakkan tubuh anda.

3. Jika letak kantor anda hanya satu atau dua tingkat di atas gedung lebih baik jika anda menggunakan tangga saja. Anggap itu sebagai olahraga kecil yang bisa anda lakukan.

4. Saat bekerja dengan komputer duduklah dengan tegak, jangan meregang untuk menjangkau keyboard atau membaca tulisan dilayar. Dan sering-seringlah mengubah posisi tubuh atau melakukan peregangan pada bagian tangan, leher, kaki dan lain-lain agar otot tidak kaku.

Yang paling penting adalah anda harus konsisten dan tidak boleh malas melakukan hal-hal sederhana tersebut. Pekerjaan lancar, tubuh pun juga sehat.

Gigi dan Kualitas Seks

Ada pameo yang mengatakan 'Tertawalah karena tertawa itu sehat. Senyumlah, karena senyum itu membuat anda jauh lebih menarik'. Namun ternyata, tertawa dan senyum memiliki pesan tertentu bagi lawan jenis. Konon, kualitas seks kaum hawa dapat terbaca dari bentuk gigi yang nampak saat tertawa maupun senyum.

Dalam sebuah buku Jawa kuno bertajuk "Bethaljemur Addamakna" mengungkap kualitas seks yang dimiliki perempuan dilihat dari bentuk giginya. Jadi jika anda termasuk perempuan yang suka tertawa, perlu hati-hati karena orang di hadapan anda bisa jadi sedang membaca rahasia anda. Buku tersebut juga menguak kaitan antara bentuk gigi perempuan dengan rahasia kualitas seksual yang dimilikinya. Salah satu dari uraian berikut mungkin anda.

Gigi tampak jarang dan kecil
Perempuan yang memiliki gigi kecil dan jarang-jarang ini biasanya memiliki perangai yang sangat buruk. Karena ia paling suka menilai orang lain tapi ia tidak mau dirinya dinilai oleh orang lain.

Buruknya lagi, perempuan ini tidak pernah mau kalah di hadapan suaminya. Kualitas seks yang dimilikinya termasuk yang biasa-biasa saja, bahkan cenderung pasrah jika diajak berhubungan oleh pasangannya. Gigi tampak sedang dan rata Perempuan bergigi seperti biasanya memiliki sifat yang baik hati dan suka menolong. Bahkan kebiasaannya selalu berusaha untuk membahagiakan pasangannya. Yang mengasyikkan lagi, perempuan yang bergigi seperti ini, pandai bermain di atas ranjang.

Bahkan kemampuannya patut diperhitungkan karena mampu main berjam-jam di ranjang. Tinggal bagaimana sang laki-laki mengimbangi permainannya.

Gigi tampak besar dan jarang-jarang
Tipe perempuan seperti ini biasanya suka memfitnah dan selalu iri hati terhadap keberhasilan orang lain. Bahkan, kalau keinginannya tidak dituruti, ia sering kali marah-marah dan melakukan apa saja agar kemauannya itu terpenuhi. Pria yang yang mendapat istri bertipe seperti ini hendaknya berhati-hati, setidaknya harus sabar menyikapi segala kelakuannya.

Apalagi menghadapi sifat manja yang dibuat-buat akan membuat kita semakin kesal. Sehingga kalau ada pria yang mendapat perempuan bertipe gigi seperti ini, hendaknya mampu membimbing dan harus extra sabar menghadapi segala perbuatannya. Dalam permainan di ranjang tipe perempuan ini tak pernah mau mengalah pada pasangannya dan terbilang sangat agresif.

Gigi tampak maju ke depan
Tipe perempuan ini macam-macam, kalau giginya kecil ia biasanya masih bisa ditoleransi, artinya tidak terlalu memeras suami. Namun, jika bentuk giginya besar-besar, laki-laki yang mendapat cinta dari perempuan ini harus siap menerima segala caci maki yang kadang-kadang tidak mendasar.

Perempuan dengan bentuk gigi seperti ini biasanya mudah mengeluh dan tidak pernah menerima apa yang telah didapatkan. Tapi dalam urusan ranjang, ia termasuk golongan yang agresif.

Gigi gingsul
Jika perempuan ini memiliki gingsulnya tepat pada pinggir gigi, tentu menambah kecantikan perempuan tersebut. Namun jika sebaliknya, gingsul bertempat di depan, maka akan mengganggu wajah si pemilik gigi tersebut. Tapi pada dasarnya perempuan bergingsul ini enak diajak bicara.

Pengetahuannya luas walaupun sikapnya agak kekanak-kanakan. Dalam urusan seks, perempuan ini sangat pintar membahagiakan pasangannya. perempuan bertipe gigi seperti ini sangat mengetahui apa yang diinginkan oleh pasangannya.

Gigi tampak masuk ke dalam
Biasanya perempuan yang memiliki gigi seperti ini, sangat pendiam. Mungkin lebih pas dikatakan pemalu. Sikapnya yang malu dan kurang terbuka, membuat banyak kaum pria keranjingan untuk membuka sifat dasarnya.

Kalau ia berparas cantik, banyak pria yang akan berlomba mendapatkan gadis bergigi masuk ke dalam ini. Sayangnya dalam hal seks perempuan bertipe gigi seperti ini agak pasif. Sehingga si pria harus pintar merangsang agar ia menjadi aktif.

Gigi kecil dan rancak
Umumnya perempuan bergigi kecil memiliki wajah imut-imut. Orang mengatakan baby face, artinya tampak muda terus walaupun usianya menginjak 40 lebih. Sifat perempuan ini menyenangkan, dia bisa memberikan perhatian penuh terhadap pasangannya.

Suka menolong dan baik bertutur kata. Jadi berbahagialah bagi pria yang mendapatkan perempuan bergigi kecil dan rancak ini. Sebab hari-harinya selalu dipenuhi oleh keindahan. Apalagi jika diatas ranjang, perempuan ini selalu dapat mengimbangi keinginan pasangannya.

So, silakan perhatikan gigi anda, masuk tipe manakah anda? Apakah seperti gigi saya yang rata yang memiliki gingsul pada sisi kanan bibir saya... hehehe...

17 April 2009

Postur Tubuh Bukan Jaminan Keperkasaan

Anda boleh saja memiliki tubuh kurus, kerempeng atau bahkan mungil, namun untuk urusan kejantanan atau keperkasaan, ukuran tubuh bukanlah jaminan. Seorang lelaki yang berbadan tegap belum tentu dia perkasa. Perkasa itu berarti mampu memuaskan pasangan. Secara umum yang dimaksud dengan keperkasaan adalah mental maupun fisik kuat dan tahan uji.

Namun, jika dilihat secara khusus, biasanya keperkasaan dikaitkan dengan kejantanan. Artinya, kemampuan seseorang untuk melaksanakan fungsi seksualnya. Di sini diartikan dapat memuaskan pasangan dan berhubungan intim dengan baik.

Faktor memuaskan itu bukan hanya untuk diri lelaki yang bersangkutan tapi juga untuk pasangannya. Seorang lelaki mengalami gangguan fungsi seksual, yang lebih populer dikenal impotensi atau ejakulasi dini, bisa dikatakan kurang jantan, kurang perkasa atau tidak perkasa sama sekali.

Dan, perlu diketahui, bahwa sekitar sepuluh persen lelaki pernah mengalami gangguan fungsi seksual. Dalam masalah postur tubuh laki-laki, memang ada anggapan yang berkembang di kalangan masyarakat, khususnya kaum perempuan, bahwa lelaki yang bertubuh atletis, tinggi, kekar dan berotot lebih jantan dalam urusan ranjang.

Sebenarnya, hal itu tidak selalu identik, karena ada sebagian lelaki dengan penampilan yang seperti itu tapi saat melakukan aktivitas seksual kurang jantan. Mereka mengalami ejakulasi dini bahkan sampai pada ereksi penis yang kurang sempurna.

Begitu pula sebaliknya dengan lelaki yang berbadan kerempeng, gendut ataupun pendek dipandang tidak oke atau loyo dalam melakukan hubungan intim, belumlah tentu benar. Jadi, kondisi fisik lelaki yang digambarkan di atas tidak ada kaitannya dengan masalah keperkasaan dalam melakukan hubungan seksual.

10 Alasan Berganti Posisi Bercinta

Tahukah anda bahwa ada 100, 365, bahkan 1000 variasi posisi bercinta? Namun bagi pengantin baru, memilih posisi bercinta kadang masih menimbulkan rasa segan.

Bisa jadi anda penggemar posisi misionari (sebenarnya ada 12 variasi berbeda dalam posisi misionari). Namun bagi pasangan baru, posisi ini mungkin yang paling nyaman dilakukan. Setelah sudah saling beradaptasi, ada baiknya anda segera tentukan berbagai posisi bercinta sebagai variasi dalam kehidupan seks anda berdua.

Paul Jenner mengatakan dalam bukunya Great Sex, ada 10 alasan mengapa setiap pasangan harus selalu menggunakan posisi yang berbeda tiap kali bercinta.

1. Psikologi berbeda yaitu perasaan dominan bagi yang di atas, sedangkan perasaan pasrah di pihak lainnya.
2. Emosi yang berbeda yaitu ada posisi yang membuat perasaan anda berdua begitu intim, sedangkan posisi lain membuat anda hanya berhubungan dengan organ genital saja.
3. Dengan posisi berbeda, tentunya akan memberikan rangsangan visual yang berbeda juga.
4. Tegangan otot yang berbeda, karena beberapa posisi menciptakan lebih banyak tegangan otot dari yang lainnya.
5. Rangsangan yang berbeda, karena dengan posisi berbeda, anda berdua akan merasakan rangsangan pada area yang berbeda juga.
6. Variasi. Percayalah, karena anda tidak akan mau bercinta dengan cara yang sama setiap hari, selama seumur hidup kan?
7. Kadang, anda juga harus mengistirahatkan beberapa otot dengan berganti posisi.
8. Kepraktisan, karena tidak semua pengantin baru mempunyai ranjang yang nyaman, karenanya inilah saatnya anda berdua harus menemukan jalan keluar dimana ranjang tak lagi menjadi 'penjara' anda. Anda toh tak ingin memperdengarkan suara berderit-derit kepada para tetangga atau orang lain di rumah anda kan?
9. Dengan berganti-ganti posisi, hal ini juga bisa menjadi hiburan bagi anda berdua. Jika tidak nyaman dengan satu posisi, jangan langsung merasa putus asa. Situasi ini bisa jadi kesempatan bagi anda berdua untuk saling bercanda dan tertawa mesra.
10. Ketika berjuang, menggeliat, meregang, mengerang dan tertawa dalam mencoba berbagai posisi yang tidak biasa dan sulit, maka anda berdua akan mengatasi segala rintangan yang ada.

Setelah mengetahui 10 alasan di atas, apakah anda masih mempertahankan posisi misionaris? That's up to you...